Senin, 31 Oktober 2011

Pro Kontra Hukum Imunisasi dan Vaksinasi

Bismillah...

Tuntas bagi kami pribadi, saat ini dan “mungkin” sementara karena bisa jadi suatu saat kami mendapat tambahan informasi baru. Kami hanya ingin membagi kelegaan ini setalah berlama-lama berada dalam kebingungan pro-kontra imunisasi. Pro-kontra yang membawa-bawa nama syari’at. Apalagi kami sering mendapat pertanyaan karena kami pribadi berlatar belakang pendidikan kedokteran. Pro-kontra yang membawa-bawa nama syari’at inilah yang mengetuk hati kami untuk menelitinya lebih dalam. Karena prinsip seorang muslim adalah apa yang agama syari’atkan mengenai hal ini dan hal itu.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Adab-adab Ziarah Kubur

Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah pernah berkata, “Memuliakan mayit yang berada di kubur serupa dengan memuliakannya di rumah yang ditempati semasa hidupnya di dunia, karena kubur yang dia tempati saat ini telah menjadi kediaman (baru) baginya”[1].
Kita layak memperhatikan apa yang beliau katakan. Perkataan beliau tersebut menunjukkan seorang muslim meski telah wafat, berhak untuk mendapatkan perlakuan santun dari saudaranya yang masih hidup sebagaimana perlakuan tersebut ia dapatkan semasa hidupnya di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang santun dan sangat memperhatikan hak-hak sesama penganutnya, meskipun mereka tidak lagi hidup di dunia ini.
Faktor yang memperkuat kenyataan tersebut adalah Islam telah mengatur berbagai adab yang berkaitan dengan praktek ziarah kubur, setiap muslim sepatutnya memperhatikan berbagai adab tersebut. oleh karena itu, secara ringkas akan kami paparkan beberapa adab ziarah kubur yang dapat kami kumpulkan disertai dengan berbagai dalil dari al Qur-an dan sunnah nabi yang shahih diiringi dengan pernyataan para ulama. Berikut beberapa adab ziarah kubur yang berhasil kami kumpulkan.
Ikhlas dan Mengharapkan Pahala dari Ziarah Kubur yang akan Dilakukan

Dijawabkah Salam Oleh Ahl Kubur ?


Hadits : Tidaklah Ada Seorang Pun Yang Melewati Kuburan Saudaranya Yang Mukmin….


Telah berkata Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah :
أخبرنا أبو عبد الله عبيد بن محمد قراءة مني عليه سنة تسعين وثلاثمائة في ربيع الأول قال: أملت علينا فاطمة بنت الريان المستملي في دارها بمصر في شوال سنة اثنتين وأربعين وثلاثمائة قالت: حدثنا الربيع بن سليمان المؤذن، صاحب الشافعي، قال: حدثنا بشر بن بكير، عن الأوزاعي، عن عطاء، عن عبيد بن عمير، عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ما من أحد مر بقبر أخيه المؤمن كان يعرفه في الدنيا فسلم عليه إلا عرفه ورد عليه السلام
Telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Abdillah ‘Ubaid bin Muhammad secara qira’atdariku kepadanya pada tahun 390 H bulan Rabi’ul-Awwal, ia berkata : Telah mengimlakan/mendiktekan kepada kami Faathimah bintu Ar-Rayyaan Al-Mustamiliy di rumahnya di Mesir pada bulan Syawal tahun 342 H, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ar-Rabii’ bin Sulaimaan Al-Muadzdzin, salah seorang shahabat Asy-Syaafi’iy, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Bukair, dari Al-Auzaa’iy, dari ‘Athaa’, dari ‘Ubaid bin ‘Umair, dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah ada seorang pun yang melewati kuburan saudaranya yang mukmin yang ia ketahuinya sewaktu di dunia, lalu ia mengucapkan salam kepadanya, kecuali saudaranya yang mukmin (yang telah mati) itu mengetahuinya dan menjawab salam kepadanya” [Al-Istidzkaar, 1/184].

Riwayat ini dishahihkan Ibnul-Qayyim dalam Badaa’iul-Fawaaid 2/173-174.

Kamis, 13 Oktober 2011

Antara Mencatat Dan Tak Mencatat Ilmu


Ilmu merupakan harta tak ternilai yang dimiliki manusia. Allah ta’ala telah meninggikan orang-orang yang mempunyai ilmu beberapa derajat dibandingkan selain mereka, sebagaimana firman-Nya :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [QS. Al-Mujaadilah : 11].

Salah satu sarana untuk memelihara ilmu adalah dengan menulisnya. Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu : dengan menulisnya)” [Hadits shahih dengan keseluruhan jalannya sebagaimana diterangkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026].

Segera Belajar Bahasa Arab


Tidak perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Rabu, 12 Oktober 2011

Utamanya Kota Madinah Al Munawaroh


Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَىٰ سَمَّى الْمَدِينَةَ طَابَةَ.

“Sesungguhnya Allah Subahnahu wa Ta'ala menamakan Madinah dengan Thabah.” [1]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu a'nhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمَدِيْنَةَ كَالْكِيْرِ، تُخْرِجُ الْخَبِيْثَ، لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَنْفِيَ الْمَدِيْنَةُ شِرَارَهَا، كَمَا يَنْفِي الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ.

“Sesungguhnya Madinah itu seperti alat peniup api yang mengeluarkan hal yang kotor. Tidak akan terjadi Kiamat itu sampai Madinah menghilangkan keburukan-keburukan yang ada di dalamnya sebagaimana alat peniup api mengilangkan kotoran besi.” [2]

Keutamaan Masjid Nabawi Dan Shalat Di Dalamnya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa hadits ini bersambung kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَمَسْجِدِ اْلأَقْصَى.

“Tidak boleh mengadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.” [3]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هٰذَا، خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ، إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ.

"Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.’” [4]

Senin, 10 Oktober 2011

Ahlan Wa Sahlan

بِسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


AHLAN WA SAHLAN 
 SELAMAT DATANG PENUNTUT ILMU DIEN
DIMUDAHKAN JALANMU KE SYURGA

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah 'Azza wa Jalla. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, meminta apapun dari-Nya, bertaubat kepada-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri serta keburukan amal kita.

Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk.

Sesungguhnya sebenar-benarnya ucapan adalah Kitabu-llah (al-Quran) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Seburuk-buruk perkara, adalah perkara yang baru (dalam agama), setiap perkara yang baru (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Bid'ah, bagi sebagian masyarakat Islam di Indonesia, khususnya di pedesaan, di pelosok-pelosok perkampungan, masih dirasakan sebagai sebuah istilah yang 'menakutkan', padahal, jika saja setiap Muslim mengetahui hakekat bid'ah tentu akan mengecam dan menjauhinya.

Di sebagian daerah yang sarat dengan adat istiadat, yang kental dengan tradisi, mereka meyakini hal itu sebagai warisan turun-temurun dari nenek moyang mereka, dari para leluhur mereka, dari bapak-bapak mereka. Jika ada mubaligh yang menyinggung masalah 'perbid'ahan' acapkali dicap sebagai 'meresahkan masyarakat, memecah belah umat.'

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Baragsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari 'ilmu (syar'i), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga"(HR.Muslim)

"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang yang beruntung." (QS.Ali Imran:104)

Sesungguhnya ilmu itu didatangi, maka duduklah di majlis ilmu, dapatkanlah ilmu langsung dari para asatidz yang dipercaya kefaqihannya sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman salafushsholih.

Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.
(Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu)

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al Isra:36)

Sampaikanlah dengan hikmah. Menyampaikan ilmu dengan kemungkaran, maka akan sia-sia belaka.

جزاك لله خيرا
بارك الله فينا
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته